Minggu, 04 Desember 2011

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan

Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan
1. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari - hari, terdiri dari dua kata "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing - masing mempunya identitas sendiri - sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam - macam pandangan dan teori, diantaranya pandangan aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diindrai dan dapat merangsang budi. Oleh bacon dan david home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut imanuel kant pengetahuan merupakan persatuan anatara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber - sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal budi, pengalaman, sintesis, budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :

  1. Pengetahuan di anggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil yang terdahulu
  2. Pengetahuan di anggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
  3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekuwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menandai tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah - langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong - golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif, dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta - fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilniah, yang meliputi empat hal, yaitu :

  1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menancapi pengetahuan ilmiah yang objektif.
  2. Selektif, yang artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
  3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
  4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.

2. Teknologi
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai tujuan insani.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques ellul dalam tulisannya berjudul "the technological society" tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut istilah ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunya efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi yang berkembang pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :

  1. Teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang - barang industri.
  2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum, dan militer.
  3. Teknik meliputi manusiawi
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian - bagian yang dapat dibeda - bedakan, tetapi tidak dapat dipisah - pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem - sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

3. Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain - lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memnuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
  • Presepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
  • Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
  • Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Presepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat dan istiadat.
Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya di tengah - tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah bernilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim, dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri - ciri sebagai berikut:
  • Tidak memiliki faktor - faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dll.
  • Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
  • Tingkat pendidikan mereka rendah.
  • Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
  • Banyak yang hidup di kota berusia muda.
Kemiskinan menurut orang lapangan dapat dikategorikan kedalam tiga unsur :
  • Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang.
  • Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
  • Kemiskinan buatan

Sabtu, 03 Desember 2011

Pembangunan dan Perubahan Sosial

 Pembangunan dan Perubahan Sosial
1. Perubahan Sosial
   Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan - perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesusaian antara unsur - unsur sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
   Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban terlebih tertentu, berati telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan unsur budaya yang lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan sosial yang berati, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek - aspek demografi, ekonomi, organisasi, politik, IPTEK, dan lainnya. Menurut Nursid Sutmaatmadja "perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakt. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah mengalami perubahan sosial". Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mancakup tiga hal yaitu :

  1. Perubahan struktur dalam sosial
  2. Perubahan organisasi sosial
  3. Perubahan hubungan sosial
   Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.
   Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntunan kehidupan dalam mencari kestabilannya. Ditinjau dari tuntunan stabilitas kehidupan perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang wajar. Kebalikannya masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan - perubahan tidak akan dapat melayani tuntunan dan dinamika anggota - anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasi.

2. Pembangunan
   Pembangunan mengandung sebuah makna sebuah perubahan sosial secara positif yang direncanakan, terarah dan dilakukan dengan sadar atau disengaja. 
 A. Faktor - Faktor Budaya Yang Menghambat Pembangunan
   Pembangunan tidak selalu berjalan mulus, karena dihadapkan beberapa permasalahan, salah satunya permasalahan mentalitas atau budaya. Ada budaya - budaya yang menghambat proses pembangunan baik yang bersifat psikologis, presepsi yang keliru, tradisi, dan sikap mental yang kurang mendukung.
 B. Kebudayaan Global dan Globalisasi
   Kebudayaan global adalah suatu kebudayaan yang tidak dimiliki oleh banyak bangsa di dunia. 

Respon masyarakat terhadap globalisasi
   Globalisasi akan menimbulkan gejala perubahan terhadap kelompok sosial yang bersangkutan. Pada setiap gejala perubahan akan menimbulkan konflik atau perbedaan sudut pandang yang terjadi antar kelompok sosial yang menerima dan menolak arus globalisasi tersebut.
 Dampak globalisasi terhadap budaya indonesia.
Dampak positif globalisasi :
  • Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui sarana telekomunikasi seperti radio, televisi, film dan sarana elektronik lainnya.
  • Di bidang sumber daya manusia, globalisasi menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.
  • Di bidang sosial budaya, glbalisasi dapat menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur - unsur pembaruan.
Dampak negatif globalisasi
  • Guncangan budaya.
  • Ketimpangan budaya.
  • Pergeseran nilai - nilai budaya yang menimbulkan anomie.

Kamis, 01 Desember 2011

Integrasi sosial dan Integrasi nasional

Integrasi sosial dan Integrasi nasional
   Integrasi berasala dari bahasa inggris "intregration" yang berati kesempurnaan atau keseluruhan integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur - unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan mayarakat yang memiliki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok - kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyrakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing - masing. integrasi memiliki 2 pengertian yaitu :


  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur - unsur tertentu.

A. Integrasi Sosial
   Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur - unsur sosial atau kemasyarakatan.
   Suatu integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
   Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :


  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai - nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affilition). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
   Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
     Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas - batas teritorial, nilai - nilai, norma - norma, dan pranata - pranata sosial.

Faktor - Faktor Pendorong
1. Faktor Internal :
  • Kesadaran diri sebagai makhluk sosial.
  • Tuntunan kebutuhan
  • Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor External
  • Tununan perkembangan jaman
  • Persamaan kebudayaan
  • Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
  • Persamaan visi, misi, dan tujuan
  • Sikap toleransi
  • Adanya konsensus nilai
  • Adanya tantangan dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
  • Untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing - masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
  • Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya
B. Integras Nasional
   Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunya arti pembaruan/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita - cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional(kamus besar bahasa indonesia : 1989 dalam suhady 2006 : 36). Hal - hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah, dan sebagainya.
   Sehubungan dengan penjelesan kedua istilah di atas maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya kedalam kesatuan wilayah dan pembukaan identitas nasional atau bangsa(kamus besar bahasa indonesia : 1989 dalam suhady 2006 : 36-37) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Integrasi nasional sebagai suatu konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik yang dicetuskan oleh G.W.F Hegl (1770-1831 dalam suhady 2006:38) yang berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu harus dicari kaitannya dengan yang lain dan untuk mengenal manusia harus dicari dikaitkan dengan yang lain dan untuk mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan untuk mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses multikulturalisme.


Integrasi Sosial Dan Integrasi Nasional Dalam Perspektif Antropologi
   Mengapa dalam sebuah integrasi nasional di indonesia membutuhkan integrasi sosial? karena negara indonesia sebagai negara multikultur memerlukan sebuah keselarasan sosial dalam membangun sebuah keselarasan nasional.Kerap kali kita menemukan kasus perang antar suku-etnis, ataupun pembantaian atas nama agama, hal ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya rasa toleransi serta berkembangnya sikap entosentrisme, yaitu melakukan pembenaran atas diri sendiri dan menganggap suku, etnis, atau agama lain sebagai hal yang rendah. Ini yang sesungguhnya teramat salah. Hal tersebut tentunya akan menjauhkan kita dari proses integrasi sosial yang kita idamkan.
   Sebuah sikap multikultural akan menjaga kita untuk tetap hidup harmoni yang senantiasa terjaga. Sikap saling menghargai ini tentunya akan menjaga sebuah hubungan sosial contohnya pada kota jakarta yang notaben kota dengan berbagai macam suku, etnis, dan agama ke arah kehidupan madani. Dan oleh karena sikap multikulturallisme itulah integrasi sosial terwujud. Kesempurnaan hubungan sosial yang dibalut oleh rasa saling menghargai.
   Dari sebuah integrasi sosial, tentunya hal ini akan membuat sebuah integrasi nasional yang implementasinya akan menjaga keutuhan NKRI. Integrasi dalam masyarakat yang telah tertata dan terjaga tentunya akan membuat sebuah kehidupan bernegara akan mengalami tingkat yang sempurna dalam proses kehidupan sosia-budaya serta bidang lain.

Rabu, 30 November 2011

Pertentangan pertentangan sosial

PERTENTANGAN PERTENTANGAN SOSIAL


Konsep tentang masalah sosial
   Secara sederhana, konsep masalah sosial seringkali dikaitkan dengan masalah yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan komunitas.Apapun masalah itu jika berada dalam kehidupan suatu komunitas akan selalu dikaitkan sebagai masalah sosial. Benarkah ? jika di tinjau dari dimensi sosiologi sebagai sebuah ilmu sosial yang selama ini sering menganalisis, mensintesis, dan juga menprogonis berbagai masalah sosial, pernyataan itu salah. Dalam prespektif sosiologi, tidak semua masalah yang timbul atau berkembang dalam kehidupan suatu komunitas adalah masalah sosial. Istilah sosial ini tidaklah identik dengan komunitas, namun hanya menunjukan bahwa masalah itu berkaitan dengan tata interaksi, interelasi, dan interdepensiantar anggota komunitas. dengan kata lain, istilah sosial dalam masalah sosial menunjukan bahwa masalah itu berkaitan dengan perilaku masyarakat.
   Oleh karena itu, jika ditinjau dari teoritik, ada banyak faktor penyebab terhadap tumbuh atau berkembangnya suatu masalah sosial. Secara umum, faktor penyebab itu meliputi faktor struktural, yaitu pola - pola hubungan antar individu dalam kehidupan komunitas dan faktor kultural, yaitu nila - nilai yang tumbuh atau erkembang dalam kehidupan komunitas. adanya perubahan kedua faktor itulah, yang selama ini diteorikan sebagai sebagai faktor penyebab utama munculnya masalah sosial. Logika teoritisnya adalah ketika terjadi perubahan pola - pola hubungan sosial atau perubahan nilai -nilai sosial, maka sebagian anggota kumintas akan ada yang sangat siap, cukup siap dan sama sekali tidak siap dalam menerima perubahan itu. Kesiapan atau ketidaksiapan itulah yang kemudian menyebabkan perbedaan mereka dalam melakukan adaptasi dalam lingkungan sosialnya. Jika mereka yang tidak siap menerima perubahan itu justru sebagian besar (mayoritas) anggota komunitas, maka muncullah masalah sosial itu. Kata kuncinya dalam konteks ini adalah adaptasi sosial yang dilakukan individu. 


Golongan -Golongan Yang Berbeda Dan Integrasi sosial
   Masyarakat indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang tersiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan negara indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan - jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek - aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu suku bangsa dan kebudayaan, agama, bahasa, nasional indonesia.
   Masalah besar yang dihadapi indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda - beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal - hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi :

  1. Tuntunan penguasaan atas wilayah - wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara indonesia asli dengan keturunan (tionghoa, arab).
  3. Agama, sentimen agama dapat digerakan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
  4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
   Integrasi sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur - unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain :
  • Anggota masyarakat merasakan bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka.
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  • Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten.
   Intergrasi internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapata dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain :
  1. Perbedaan ideologi.
  2. Kondisi masyarakat yang majemuk.
  3. Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh.
  4. Pertumbuhan partai politik
   Adapun upaya - upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan - kesenjangan itu, antara lain :
  • mempertebal keyakinan seluruh warga negara indonesia terhadap ideologi nasional.
  • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi.
  • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
  • Membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.

Selasa, 29 November 2011

Masyarakat kota dan pembangunan perkotaan

A. Masyarakat kota
   Masyarakat kota sering disebut urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri - ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat desa.
Tipe masyarakat :

  1. Masyarakat paksaan, misalnya negara, masyarakat tawanan dll
  2. Masyarakat merdeka yang terbagi dalam :
  • Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan.
  • Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian dan sebagainya.
Ciri - ciri masyarakat kota
  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila di bandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
  3. Pembagian kerja di antar warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas - batas yang nyata
  4. kemungkinan - kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi
  6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting.
  7. Perubahan - perubahan sosial tampak dengan nyata di kota - kota

B. Pembangunan Perkotaan
   Sedangkan dengan pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi didesa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan pemikiran yang sempit bahwa dengan mengadu nasib di kota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak akan menjadi masalah serius apabila pemerintah lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan membuka lapangan kerja dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga menerapkan otonomi daerah yang memberikan keleluasaan pada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.

Masyarakat desa & pembangunan pedesaan

A. Masyarakat desa
   Masyarakat desa memiliki hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang masyarakat kota. Biasanya mereka hidup berkelompok dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Pekerjaan diluar pertanian hanya sekedar sampingan, meskipun ada pula sebagian kecil yang berstatus pegawai negri, TNI, POLRI, maupun karyawan swasta, namun persentasinya relatif kecil.


    Kepala desa, tokoh masyarakat dan golongan kaum tua lebih dominant berpengaruh dan memegang peranan penting serta menjadi tokoh panutan bagi warga setempat dan keputusan - keputusannya sangat mengikat bahkan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari - hari dan menjadi adat setempat.


   Rasa persatuan sangat kuat dan menimbulkan saling kenal mengenal dan saling tolong menolong atau gotong royong dalam segala hal. Alat komunikasi sangat kurang sehingga komunikasi yang berkembang cenderung sangat sederhana bahkan desas - desus, kasak - kusuk masih menjadi kebiasaan dan sangat cepat diterima oleh masyarakat, meskipun hal itu biasanya dilakukan pada hal- hal yang mengarah negatif.




B. Pembangunan pedesaan
   Pembangunan pedesaan telah banyak dilakukan sejak dari dulu hingga sekarang. Tetapi hasilnya belum memuaskan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Pembangunan pedesaan seharusnya dilihat bukan hanya sebagai objek tetapi juga sebagi subyek pembangunan.
Pembanguna pedesaan harus dilihat sebagai :

  1. Upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan prasarana dan saran untuk memberdayakan masyrakat, dan 
  2. Upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kokoh. 
   Pembangunan pedesaan bersifat multi aspek oleh karena itu perlu analisis secara lebih terarah dan serba keterkaitan dengan bidang sektor, dan aspek diluar pedesaan (fisik dan non fisik, ekonomi dan non ekonomi, sosbud dan non spasial).

   Tujuan pembangunan desa jangka panjang adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara langsung melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan berdasarkan pendekatan bina lingkungan, bina usaha dan bina manusia, dan secara tidak langsung adalah meletakan dasar - dasar yang kokoh bagi pembangunan nasional.

Kamis, 24 November 2011

Pelapisan sosial dan Kesamaan derajat

    Pelapisan sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Terjadinya suatu pelapisan sosial terjadi karena diri sendiri atau juga karena di sengaja. Pelapisan sosial dalam kehidupan masyarakat contohnya dalam pelapisan sosial antara masyarakat kota dan desa. Kita dapat membedakan Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dengan masyarakat kota yang masing masing punya karakteristik tersendiri. Masing masing mempunyai sistem yang mandiri, dengan fungsi fungsi sosial, struktur serta proses proses soaial yang sangat berbeda, bahkan kadang kadang dikatakan "berlawanan" pula. Walaupun begitu semua memiliki kesamaan derajat, sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (1) yang menyatakan, "setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjungjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya". Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan, "setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum". Inilah bukti bahwa kita semua memiliki kesamaan derajat ataupun hak.

    Bisa kita lihat dari kehidupan nyata, seperti kesetaraan sebagai warga bangsa indonesia. Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan beraneka ragam identitas yang disandang, dari agama, status sosial, budaya, dan masih banyak lagi. Kesetaraan merupakan hal yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak hak dasar yang sama sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat manusia dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol yang ketat dan adil dalam mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip - prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat sama dengan meniadakan jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan.

    Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesedrajatan secara yuridis diakui dan dijamin oleh negara melalui UUD 1945, tertulis dalam pasal 27 ayat(1) UUD 1945 yang berbunyi  "segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali". Dengan demikian secara yuridis maupun politis segala warga negara memiliki persamaan kedudukan, baik dalam bidang politik, hukum, pemerintahan, ekonomi dan sosial.

Warga Negara & Negara

Warga negara dapat di artikan sebagai oarng - orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara. Karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau waga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.
  • Contoh hak warga negara indonesia

  1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindunga hukum.
  2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
  3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
  4. Setiap warga negara bebas memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing masing
  5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
  6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan NKRI dari serangan musuh
  7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat

  • Contoh kewajiban warga negara indonesia

  1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serang musuh
  2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
  3. Setiap warga negar wajib menaati serta menjungjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintah tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik baiknya
  4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
  5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju kearah yang lebih baik
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaanya baik politik, militer, ekonomi, sosial, maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat premier sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Kamis, 13 Oktober 2011

Peranan pendidikan dalam pembangunan

Berakaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional timbul dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan pendidikan yaitu paradigma fungsional dan paradigma sosialisasi. Kalau paradigma fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat tidak tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di barat, lembaga pendidikan formal sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan, melatih kemampuan dan keahlian, dan menanamkan sifat modern pada individu yang dibutuhkan dalam proses pembangunan.

bukti bukti menunjukan adanya kaitan erat antara pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan. Perkembangan lebih lanjut mucul, tesis Human Investmen, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri manusia lebih mengutungkan, memiliki economic rate of return yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.

sejalan dengan paradigma fungsional, paradigma sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan yaitu mengembangkan kompetensi individu, kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan secara umum meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, bedasarkan paradigma sosialisasi ini, pendidikan harus diperluas secara besar besaran dan menyeluruh. Kalau suatu bangsa menginginkan kemajuan.

Pemuda dan Sosialisasi serta peran pemuda dalam membangun masyarakat

Pemuda atau generasi muda merupakan konsep konsep yang selalu di kaitkan dengan masalah nilai. Hal ini adalah merupakan pengertian idielogis dan kultural daripada pengertian ini. Didalam suatu masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemudalah sebagai harapan bangsa yang dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.


Sosialisasi pemuda proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar dia dapat berperan dan berfungsi, baik bagi sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. 


Peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat berhubung dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasinya dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.

Individu,Keluarga dan Masyarakat

individu merupakan unit terkecil yang membentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial dasar, individu berati juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak bisa dipisahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. pada dasarnya individu itu memiliki ciri ciri yang berbeda. Individu mempunyai karakteristik yang sama dengan kelompoknya dimana dirinya bergabung.

keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap yang keadaan saling ketergantungan.

Masyarakat secara umum adalah sebagai kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berbeda dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu yang tertentu.

Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek aspek sosial yang tidak bisa dipisahlkan. Ketiganya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lainnya untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membuthkan keluarga dan masyarakat. Yaitu media dimana individu bisa mengesprsikan aspek sosialnya. Di lain sisi individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia

Kamis, 29 September 2011

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang saling berhubungan satu dengan yang  lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu juga, dan kemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian juga dengan hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang dimana kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan sendiri bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling berkesinambungan.


Penduduk adalah orang yang mendiami suatu suatu wilayah tertentu,menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu juga


masyarakat seacara umum adalah sebagai kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih manusia yang berbeda dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu


kebudayaan adalah hasil budidaya dari manusia itu sendiri.kalau dalam antropologi diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia melalui proses belajar