Minggu, 04 Desember 2011

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan

Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Kemiskinan
1. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari - hari, terdiri dari dua kata "ilmu" dan "pengetahuan", yang masing - masing mempunya identitas sendiri - sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam - macam pandangan dan teori, diantaranya pandangan aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diindrai dan dapat merangsang budi. Oleh bacon dan david home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut imanuel kant pengetahuan merupakan persatuan anatara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber - sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal budi, pengalaman, sintesis, budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :

  1. Pengetahuan di anggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil yang terdahulu
  2. Pengetahuan di anggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
  3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekuwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menandai tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah - langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong - golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif, dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta - fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang bersifat ilniah, yang meliputi empat hal, yaitu :

  1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menancapi pengetahuan ilmiah yang objektif.
  2. Selektif, yang artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
  3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
  4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.

2. Teknologi
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai tujuan insani.
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques ellul dalam tulisannya berjudul "the technological society" tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut istilah ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunya efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi yang berkembang pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :

  1. Teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang - barang industri.
  2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum, dan militer.
  3. Teknik meliputi manusiawi
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian - bagian yang dapat dibeda - bedakan, tetapi tidak dapat dipisah - pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem - sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

3. Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain - lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memnuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
  • Presepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
  • Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
  • Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Presepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat dan istiadat.
Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya di tengah - tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah bernilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim, dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri - ciri sebagai berikut:
  • Tidak memiliki faktor - faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dll.
  • Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
  • Tingkat pendidikan mereka rendah.
  • Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
  • Banyak yang hidup di kota berusia muda.
Kemiskinan menurut orang lapangan dapat dikategorikan kedalam tiga unsur :
  • Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang.
  • Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
  • Kemiskinan buatan

Sabtu, 03 Desember 2011

Pembangunan dan Perubahan Sosial

 Pembangunan dan Perubahan Sosial
1. Perubahan Sosial
   Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan - perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesusaian antara unsur - unsur sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
   Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban terlebih tertentu, berati telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan unsur budaya yang lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan sosial yang berati, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek - aspek demografi, ekonomi, organisasi, politik, IPTEK, dan lainnya. Menurut Nursid Sutmaatmadja "perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakt. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah mengalami perubahan sosial". Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mancakup tiga hal yaitu :

  1. Perubahan struktur dalam sosial
  2. Perubahan organisasi sosial
  3. Perubahan hubungan sosial
   Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.
   Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntunan kehidupan dalam mencari kestabilannya. Ditinjau dari tuntunan stabilitas kehidupan perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang wajar. Kebalikannya masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan - perubahan tidak akan dapat melayani tuntunan dan dinamika anggota - anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasi.

2. Pembangunan
   Pembangunan mengandung sebuah makna sebuah perubahan sosial secara positif yang direncanakan, terarah dan dilakukan dengan sadar atau disengaja. 
 A. Faktor - Faktor Budaya Yang Menghambat Pembangunan
   Pembangunan tidak selalu berjalan mulus, karena dihadapkan beberapa permasalahan, salah satunya permasalahan mentalitas atau budaya. Ada budaya - budaya yang menghambat proses pembangunan baik yang bersifat psikologis, presepsi yang keliru, tradisi, dan sikap mental yang kurang mendukung.
 B. Kebudayaan Global dan Globalisasi
   Kebudayaan global adalah suatu kebudayaan yang tidak dimiliki oleh banyak bangsa di dunia. 

Respon masyarakat terhadap globalisasi
   Globalisasi akan menimbulkan gejala perubahan terhadap kelompok sosial yang bersangkutan. Pada setiap gejala perubahan akan menimbulkan konflik atau perbedaan sudut pandang yang terjadi antar kelompok sosial yang menerima dan menolak arus globalisasi tersebut.
 Dampak globalisasi terhadap budaya indonesia.
Dampak positif globalisasi :
  • Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui sarana telekomunikasi seperti radio, televisi, film dan sarana elektronik lainnya.
  • Di bidang sumber daya manusia, globalisasi menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.
  • Di bidang sosial budaya, glbalisasi dapat menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur - unsur pembaruan.
Dampak negatif globalisasi
  • Guncangan budaya.
  • Ketimpangan budaya.
  • Pergeseran nilai - nilai budaya yang menimbulkan anomie.

Kamis, 01 Desember 2011

Integrasi sosial dan Integrasi nasional

Integrasi sosial dan Integrasi nasional
   Integrasi berasala dari bahasa inggris "intregration" yang berati kesempurnaan atau keseluruhan integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur - unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan mayarakat yang memiliki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok - kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyrakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing - masing. integrasi memiliki 2 pengertian yaitu :


  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur - unsur tertentu.

A. Integrasi Sosial
   Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur - unsur sosial atau kemasyarakatan.
   Suatu integrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
   Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :


  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai - nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affilition). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
   Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
     Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas - batas teritorial, nilai - nilai, norma - norma, dan pranata - pranata sosial.

Faktor - Faktor Pendorong
1. Faktor Internal :
  • Kesadaran diri sebagai makhluk sosial.
  • Tuntunan kebutuhan
  • Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor External
  • Tununan perkembangan jaman
  • Persamaan kebudayaan
  • Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
  • Persamaan visi, misi, dan tujuan
  • Sikap toleransi
  • Adanya konsensus nilai
  • Adanya tantangan dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
  • Untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing - masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
  • Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya
B. Integras Nasional
   Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunya arti pembaruan/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita - cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional(kamus besar bahasa indonesia : 1989 dalam suhady 2006 : 36). Hal - hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah, dan sebagainya.
   Sehubungan dengan penjelesan kedua istilah di atas maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya kedalam kesatuan wilayah dan pembukaan identitas nasional atau bangsa(kamus besar bahasa indonesia : 1989 dalam suhady 2006 : 36-37) yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Integrasi nasional sebagai suatu konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik yang dicetuskan oleh G.W.F Hegl (1770-1831 dalam suhady 2006:38) yang berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu harus dicari kaitannya dengan yang lain dan untuk mengenal manusia harus dicari dikaitkan dengan yang lain dan untuk mengenal manusia harus dikaitkan dengan masyarakat di sekitarnya dan untuk mengenal suatu masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses multikulturalisme.


Integrasi Sosial Dan Integrasi Nasional Dalam Perspektif Antropologi
   Mengapa dalam sebuah integrasi nasional di indonesia membutuhkan integrasi sosial? karena negara indonesia sebagai negara multikultur memerlukan sebuah keselarasan sosial dalam membangun sebuah keselarasan nasional.Kerap kali kita menemukan kasus perang antar suku-etnis, ataupun pembantaian atas nama agama, hal ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya rasa toleransi serta berkembangnya sikap entosentrisme, yaitu melakukan pembenaran atas diri sendiri dan menganggap suku, etnis, atau agama lain sebagai hal yang rendah. Ini yang sesungguhnya teramat salah. Hal tersebut tentunya akan menjauhkan kita dari proses integrasi sosial yang kita idamkan.
   Sebuah sikap multikultural akan menjaga kita untuk tetap hidup harmoni yang senantiasa terjaga. Sikap saling menghargai ini tentunya akan menjaga sebuah hubungan sosial contohnya pada kota jakarta yang notaben kota dengan berbagai macam suku, etnis, dan agama ke arah kehidupan madani. Dan oleh karena sikap multikulturallisme itulah integrasi sosial terwujud. Kesempurnaan hubungan sosial yang dibalut oleh rasa saling menghargai.
   Dari sebuah integrasi sosial, tentunya hal ini akan membuat sebuah integrasi nasional yang implementasinya akan menjaga keutuhan NKRI. Integrasi dalam masyarakat yang telah tertata dan terjaga tentunya akan membuat sebuah kehidupan bernegara akan mengalami tingkat yang sempurna dalam proses kehidupan sosia-budaya serta bidang lain.