Rabu, 28 Maret 2012

sekilas tentang bing

Akankah Bing Menjadi Sebuah Alternatif Baru Situs Pencari ?? 

 
Gambar 1. Halaman Depan Bing
Situs pencarian atau search engine merupakan menu wajib yang patut diketahui oleh pengguna internet. Melalui situs ini pengguna bisa mencari informasi. Baik berupa alamat situs, gambar, video bahkan e-book.

Google menjadi rujukan para pengguna situs pencarian. Kemudahan pencarian, pengelompokan yang terstruktur, alternatif pencarian yang disarankan dan fitur-fitur lain membuat situs ini digemari. Google telah menjadi raksasa search engine. Bahkan Yahoo dan Live search tidak dapat menyaingi kepopuleran Google. 

Saat ini telah hadir situs pencarian baru buatan Microsoft. Bing, sebuah nama yang unik bahkan terkesan tanpa arti. Diperkenalkan tanggal 28 Mei 2009 oleh Steve Ballmer (CEO Microsoft), situs ini mulai menjadi pusat perhatian. Situs pencarian ini bisa diakses melalui alamat http://www.bing.com/
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dengan pembuatan Bing. Yaitu :
  • Menampilkan hasil pencarian terbaik dan cukup satu klik untuk menampilkan informasi
  • Membuat pencarian menjadi lebih terorganisir agar hasil maksimal
  • Mempemudah dan mempersingkat pencarian dengan alat bantuan dan semuanya bermuara pada kata kunci untuk pengambilan keputusan.
Apakah search engine ini akan menjadi pesaing utama Google ?
Dari sisi tampilan, Bing mirip dengan Google. Hanya menampilkan textbox untuk menuliskan kata yang akan dicari. Bing menampilkan gambar yang berbeda setiap diakses sebagai wallpaper pada browser pengguna.

Menu tambahan masih sederhana. Hanya ada menu advanced search sederhana . Ditambah menu untuk memilih data yang diakses. Seperti Web, Images dan News. Selain itu ada menu extras yang berisi menu untuk mengatur seting model pencarian dan blog tentang Bing.

Hal unik pada Bing salah satunya adalah menampilkan “ringkasan” suatu situs yang muncul pada halaman pencarian. Adanya ringkasan mempermudah pengguna untuk mengetahui isi situs sebelum mengklik link situs itu.

Apa keunggulan utama yang ditawarkan Bing ?
Diakui oleh Microsoft bahwa Bing tidak sama seperti Google. Menurut Microsoft, Bing dibuat dengan algoritma berbeda dibandingkan situs pencarian lainnya. Bing lebih ditekankan sebagai “Decision Engine”. Artinya pengguna akan mendapatkan informasi yang lebih mendalam dengan cara lebih sederhana dalam melakukan pencarian informasi tertentu.

Saat ini decision engine hanya fokus empat kebutuhan pengguna. Yaitu situs belanja (shopping), perencanaan perjalanan (travelling), kesehatan (health) dan mencari situs bisnis lokal tertentu (local business).

Decision engine akan menampilkan informasi secara lengkap dan terinci. Misal untuk kesehatan. Ketika pengguna melakukan pencarian tentang diabetes, maka akan ditampilkan link yang berhubungan dengan diabetes. Disamping itu Bing akan memberikan informasi khusus tentang situs yang berhubungan tentang diabetes seperti gejala, pengaruh pada ibu hamil, obat dan sebagainya.



Gambar 2. Fitur Decision Engine
Hal menarik pada situs pencarian ini adalah Bing Travel dan Bing Maps. Kedua fitur ini bisa diakses melalui http://www.bing.com/travel dan http://www.bing.com/maps

Bing travel langsung membawa pengguna pada halaman khusus yang berkaitan dengan travel. Pada halaman itu tersedia pencarian penerbangan dari satu kota ke kota lain berikut informasi bandara. Juga bisa ditambahkan informasi tentang hotel.


 
Gambar 3. Fitur Bing Travel
Pada Bing Maps, akan ditampilkan peta yang bisa digunakan untuk menampilkan kota tertentu. Menemukan suatu bisnis di suatu kota. Mencari seseorang pada kota itu. Uniknya pada fitur ini bisa digunakan sebagai panduan perjalanan. Pengguna bisa memilih kota asal dan kota tujuan. Bing akan mencarikan jalan tercepat dan terpendek untuk menuju kota tujuan. Lengkap dengan arahnya. Menarik bukan ?

 
Gambar 4. Fitur Bing Maps
Masih banyak fitur lain yang disiapkan. Termasuk pengelolaan pencarian gambar dan video. Fitur lain yang dimasukan pada Bing adalah :
Auto-Suggest : Menawarkan alternatif pencarian secara cerdas dan terarah
Instant Answers : Menampilkan hasil pencarian secara cepat dan tepat
Best Match : Menampilkan link dan informasi yang berguna berdasarkan pencarian
Related Searches : Menampilkan informasi yang lebih mendalam
Deep Links : Menampilkan akses langsung pada situs yang dituju
Quick View : Menampilkan ringkasan suatu situs sebelum pengguna bisa mengklk.
Smart Video Preview : Menampilkan video selama 30 detik sebelum memilih
Infinite Scroll : Menampilkan gambar tanpa membuka halaman baru
Quick Tabs : Kustomisasi hasil pencarian
Melihat fitur yang disiapkan, Bing akan menjadi salah satu situs pencarian yang diperhitungkan. Fitur tersebut pasti akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pengguna akan situs pencarian yang lebih memudahkan pengguna.

Harapan pembuat Bing adalah membuat situs pencarian yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Bing diharapkan bisa langsung menemukan apa yang akan dicari dengan cukup sekali klik. Jadi pengguna tidak membuang waktu terlalu lama dalam mencari sebuah informasi.

Minggu, 25 Maret 2012

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

  • HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
   Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Menurut pendapat Dr. A. Lysen individu berasal dari bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk meyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseleruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering disebut “ orang seorang” atau “manusia perseorangan”. Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

   Masih terkait dengan persoalan antara individu satu dengan individu lainnya, maka manusia menjadi lebih bermakna apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersngkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini, individu dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemampuan satu masyarakat. Individu dalam tingkahlaku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan: 
  • Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
  • Takluk terhadap kolektif.
  • Ketiga mempengaruhi masyarakat.
   Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

   Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
Manusia dikatakan menjadi individu apabila pola tingkah lakunya sudah bersifat spesifik didalam dirinya dan bukan lagi menuruti pola tingkahlaku umum.

   Didalam sebuah massa manusia cenderung menyingkirkan individu alitasnya karena tingkah lakunya adalah hampir identik dengan tingkahlaku massa yang bersangkutan. Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia sebagai makhluk individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia lainnya, maka manusia itu dikatakan makhluk sosial. Pengalaman menunjukkan bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka pengabdiannya kepada masyarakat kecil. Sebaliknya jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa proses yang dikatakan bahwa yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut sebagai proses individualitas, atau kadang-kadang juga diberi nama proses aktualisasi diri.



  •  PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

            Peranan Manusia Sebagai makhluk Individu

   Perbedaan yang ada seperti berbeda keyakinan, lingkungan, ras, suku, dan golongan tidak meniadakan persamaan akan Harkat dan Martabat manusia. Manusia sebagai individu akan berusaha :
  1. Menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya. 
  2. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.
  3. Merealisasikan segenap potensi diri, baik sisi Jasmani maupun Rohani.
  4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
    Dalam hidup kemasyarakatan, individu juga bisa menghasilkan fungsi-fungsi negative, misalnya ; unsure pemenuhan kepentingan diri menjadikan orang per orang memiliki sifat Individualistik dan Egois.
             Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
 
   Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi social membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Dan dalam kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma Sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku. Norma-Norma tersebut adalah : 
  1. Norma Agama atau Religi ; Norma yang bersumber dari Tuhan, yang berisi perintah agar dipatuhi dan menjauhi larangan Nya. Norma Agama ada dalam ajaran-ajaran Agama. 
  2. Norma Kesusilaan atau Moral ; Norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Yang bertujuan agar manusia berbuat baik secara Moral bukan Amoral (berkelakuan buruk).
  3. Norma Kesopanan atau Adat ; Norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.  
  4. Norma Hukum ; Norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan, berisi perintah dan larangan. Bersifat tertulis dan mempunyai sangsi yang tegas dan mengikat. 


  • INTERAKSI SOSIAL DAN DINAMIKA SOSIAL

   Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara individu yang satu dengan individu yang lain secara timbal balik dan antara anggota kelompok secara keseluruhan.

   Oleh karena itu, setiap individu dan masyarakat pada umumnya bersifat dinamis, artinya setiap saat masyarakat yang bersangkutan dapat berubah. Begitu pula dengan adanya interaksi sosial menyebabkan perubahan dalam kehidupan sosial. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh gerakan-gerakan sosial dari individu dan kelompok sosial yang menjadi bagian dari masyarakat. Karena tidak ada masyarakat yang stagnan semua pasti akan mengalam perubahan, baik itu perubahan secara cepat maupun secara lambat. Cepat atau lambatnya suatu perubahan dipengaruhi oleh faktor-faktor atau unsur dinamika dan unsur statistik dalam masyarakat.

   Unsur dinamika adalah unsur-unsur yang menghendaki adanya perubahan. Seperti orang yang biasa-biasa saja mencoba keberuntungannya dengan menampilkan kelebihannya di dunia maya (internet-youtobe) untuk mengubah nasib. Sedangkan unsur statistik adalah unsur yang menghambat terjadinya suatu perubahan, dikarenakan telah berada pada keadaan yang nyaman dan takutnya akan mengganggu keseimbangan sistem sosial. Sebagai contoh, penolakan para pedagang kaki lima di pinggiran jalan yang akan ditertibkan dengan dibuatkannya ruko jualan, dengan alasan takut kehilangan pelanggan dan sudah merasa nyaman.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika sosial, sebagai berikut: 
   #. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat 
  • Penemuan-penemuan baru (inovasi) seperti ide, teknologi yang terjadi dalam masyarakat
  • Konflik antar kelompok dalam masyarakat
  • Munculnya pemberontakan atau gerakan sosial
  • Perubahan demografik yaitu pertambahan dan pengurangan jumlah penduduk
   #. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar masyarakat
  • Perubahan lingkungan alam seperti bencana alam
  • Peperangan
  • Pengaruh dari kebudayaan lain
   Dengan demikian, pola interaksi sangat berpengaruh dalam dinamika kehidupan sosial. Apabila kita tidak memiliki ideologi dan filter  yang tangguh maka akan dengan mudah mengalami suatu perubahan yang berdampak negatif bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat.



  • DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

    Dilema anatara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan mana yang harus saya utamakan, kepentingan saya selaku individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

1. Pandangan Individualisme
   Individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paha mini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain.

   Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan indidulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.

   Paham individualisme liberal muncul di Eropa Barat (bersama paham sosialisme) pada abad ke 18-19. Yang dipelopori oleh Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John Locke, Rousseau, dan Montesquieu. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme adalah sebagai berikut.
  • Penjaminan hak milik perorangan. Menurut paham ini , pemilikan sepenuhnya berada pada pribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi sosial,
  •  Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan,
  • Pemberian kebebasan penuh pada individu,
  • Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.
   Kebebasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan diri bisa menimbulkan persaingan dan dinamika kebebasan antar individu. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2. Pandangan Sosialisme
   Paham sosialisme ditokohi oleh Robert Owen dari Inggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan Proudhon. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.

   Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan. Paham  marxisme/komunisme dipelopori oleh Karl Marx (1818-1883).

   Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia. Dalam Declaration of Independent Amerika Serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk individu yang bebas merdeka, manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Sedangkan dalam Manifesto Komunisme Karl Marx dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial semata. Menurut paham ini manusia sebagai makhluk pribadi yang tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk kepentingan negara.

   Dari kedua paham tersebut terdapat kelemahannya masing-masing. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidakadilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme, liberalisme mungkin membawa manfaat bagi kehidupan politik, tetapi tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial.  Sosialisme dalam bentuk yang ekstrem, tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi kemanusiaan. Dalam negara komunis mungkin terjadi kemakmuran, tetapi kepuasan rohani manusia belum tetu terjamin.

   Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan  Pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang. Manusia bukanlah makhluk individu dan sosial, tetapi manusia adalah makhluk  individu sekaligus makhluk sosial. Frans Magnis Suseno, (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial dan sebagai individu manusia bermasyarakat.

   Bung Karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan “Internasianalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup subur  kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme” (Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoni antara individu dan sosial dalam diri bangsa Indonesia diungkap dalam sila kedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia memiliki prinsip menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar setiap warga negara.

Kamis, 08 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

   Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari - hari dan juga dari kejadian - kejadian yang sudah diatur oleh sang pencipta.

   Budaya tercipta / terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di dalam alam raya ini. Manusia diciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk dari sebuah kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakan dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudyaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya manusia.

  • MANUSIA
   Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel - partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia(ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sitem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi(ilmu fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia(ilmu biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus(ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri(ilmu sosiologi). Manusia juga mahkluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan(ilmu politik). dan ain sebagainya.

   Manusia diciptakan oleh tuhan  sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing-masing dan untuk orang disekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup dimuka bumi ini. Manusia diturunkan ke muka oleh tuhan agar dapat menjadi pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada sang pencipta. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan berbagi.

  • KEBUDAYAAN
   Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berati hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, Tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

   Banyak pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya dua antropolog Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural determinism  berati segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun menurun dari satu generasi ke genarasi yang lain(superorganis). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan. Contohnya dalan keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan kesenian, entah seni suara, tari, wayang dan lain-lain.

   Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital karena memberikan pola untuk bertingkah laku pada kepada masyarakat atau memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem nilai dan gagasan  utama ini diperinci oleh sistem ideologi, sistem sosial, dan sistem teknologi. Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik dengan kerabat, masyarakat luas, bahkan pemimpin. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunanya.

  • Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
  1. Kompleks gagasan
  2. Konsep
  3. Pikiran Manusia 
   Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yang statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan, perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

  • KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?? 
Dalam sosiologi manusia  dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka menjadi suatu budaya.