Senin, 31 Desember 2012

Kepemimpinan

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan, dan diantaranya memiliki beberapa unsur yang sama.

Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), istilah ini dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988), “leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance.


TIPE - TIPE KEPEMIMPINAN
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.


1. Tipe pemimpin Otokratis

Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:

  • Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
  • Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
  • Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
  • Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
  • Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
  • Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)

2. Tipe Militeristis

Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:

  • Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
  • Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
  • Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
  • Sukar menerima kritikkan dari bawahan
  • Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan


3. Tipe Paternalistis

Yaitu seorang pemimpin yang:

  • Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
  • Bersikap terlalu melindungi.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
  • Sering bersikap maha tahu

4. Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).


5. Tipe Laissez Faire

Yaitu seorang yang bersifat:

  • Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
  • Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
  • Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
  • Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya


6. Tipe Demokratis

Yaitu tipe yang bersifat:

  • Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
  • Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
  • Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
  • Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
  • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
  • Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

TEORI - TEORI KEPEMIMPINAN
Karena itu untuk bisa memahami karak­teristik kepemimpinan, dapat kita lakukan dengan menggunakan beberapa teori kepemimpinan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mendorong lahir­nya kepemimpinan dan sifat (nature) kepemimpinan seba­gai berikut:

  • Pertama, Teori serba sifat (traits theory). Kepemimpinan itu me­merlukan serangkaian sifat-sifat, ciri-ciri atau perangai tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap si­tuasi. Awalnya teori ini membandingkan sifat pemim­pin yang ada dengan sifat-sifat “orang besar”. Kesim­pulannya bahwa kepemimpinan “orang besar” adalah karena sifat-sifat yang di bawah sejak lahir dan bakat yang dimilikinya. Siagian menyatakan bah­wa teori ini juga disebut teori generatis.
  • Kedua, Teori lingkungan. Munculnya pemimpin-pemimpin merupakan hasil dari waktu, tempat dan keadaan tertentu. Seseorang akan muncul menjadi pemimpin apabila ia berada dalam lingkung­an sosial, dan mampu memanfaatkan situasi dan kon­disi sosial untuk bertindak mengatasi masalah sosial. Setiap situasi dan kondisi akan menuntut kualitas ke­pemimpinan yang berbeda pula. Teori ini sejalan dengan pandangan bahwa “leaders are made not born”.
  • Ketiga, Teori pribadi-situasional (personal-situational theory).Kepemimpinan merupakan hasil dari keterkaitan an­tara sifat-sifat pribadi pemimpin, sifat kelompok dan anggotanya dan kejadian (masalah) yang dihadapi ke­lompok. Teori ini menyatakan bahwa sifat-sifat saja belum memungkinkan seorang pemimpin untuk ber­kembang namun masih harus dikaitkan dengan situasi dan kondisi.
  • Keempat, Teori interaksi-harapan (Interaction-expectation theo­ry). Seorang pemimpin menggerakkan pengikut de­ngan harapan-harapan bahwa ia akan berhasil men­capai tujuan organisasi, mendapat keuntungan, peng­hargaan dan lainnya. Dengan demikian diharapkan pengikut akan mengikuti pemimpin dengan harapan­-harapan si pemimpin. Teori ini mendasarkan diri pada variabel: aksi reaksi, interaksi, dan perasaan.
  • Kelima, Teori humanistik (humanistic theory). Teori ini meng­gunakan dalil yang memandang bahwa manusia ada­lah organisme yang dimotivasi, sedangkan organisasi sifatnya menyusun dan mengendalikan. Fungsi kepe­mimpinan ini adalah membuat organisasi sedemikian rupa sehingga memberi sedikit kebebasan kepada indi­vidu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang po­tensial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya se­perti fisiologis, keamanan, sosial, prestige dan sebagainya.
  • Keenam, Teori pertukaran (exchange theory). Secara sederhana teori ini dapat dijelaskan pada asumsi bahwa terjadi proses interaksi sosial, pertukaran, memberi dan me­nerima antara anggota kelompok dengan segala pe­ngorbanan dan imbalannya. Di antara mereka terjadi apresiasi yang terus-menerus dan saling melakukan pertukaran keuntungan. Proses yang demikian terjadi pula pada pemimpin dan para pengikutnya yang pa­da gilirannya akan terjadi gerak, yaitu gerak para peng­ikut yang digerakkan pemimpinnya.


Pada pendekatan situasional, ada beberapa pola peri­laku yang bisa dibagi sebagai berikut:

  • Pertama, Kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan ini menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku kepemimpinan. Aspek kekuasaan seperti pembagian kekuasaan (powersharing) dan pemberian kewenangan pada pengikut, aspek perilaku seperti prosedur untuk konsultasi dan memperoleh saran dan gagasan, dan perilaku khusus untuk mendelegasikan wewenang.
  • Kedua, Kepemimpinan kharismatik. Dari sekian banyak pe­nulis yang mendefinisikan kharisma, akhirnya ada pe­nyatuan yaitu kharisma dipandang sebagai konsep in­teraksi. Kharisma sebagai suatu hasil persepsi dari pa­ra pengikut dan atribut yang dipengaruhi oleh kemam­puan-kemampuan aktual dan perilaku para pemim­pin, kebutuhan-kebutuhan individual maupun kolek­tif para pengikut. Kepemimpinan ini melihat sejauh mana perilaku para pengikut dari pemimpin-pemim­pin tertentu bersedia melakukan usaha yang luar biasa dan membuat pengorbanan pribadi untuk mencapai tujuan atau misi dari kelompok. Efektivitas dari se­orang pemimpin dijelaskan dalam kaitan dengan pe­ngaruhnya terhadap cara para pengikut melihat diri mereka sendiri dan menginterpretasi peristiwa-peris­tiwa. Ciri-ciri pemimpin kharismatik adalah mempu­nyai kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan, rasa per­caya diri, serta pendirian dalam keyakinan-keyakinan dan cita-cita mereka sendiri. Kebutuhan pemimpin akan kekuasaan akan memotivasi pemimpin untuk men­coba mempengaruhi para pengikut.
  • Ketiga, Pemimpin transformasional. Adalah proses di mana para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yanglebih tinggi. Para pemimpin mencoba menimbulkan kesadaran pa­da pengikutnya dengan menyerukan cita-cita yang le­bih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, bukan didasarkan pada emosi, seperti keserakahan, kecemburuan atau keben­cian.

Sumber :
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/teori-teori-kepemimpinan.html
http://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/tipe-tipe-kepemimpinan/
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/pengertian-kepemimpinan/




Minggu, 30 Desember 2012

Perubahan Dan Perkembangan Pada Organisasi

FAKTOR - FAKTOR PERUBAHAN
Di dalam sebuah perubahan dan pengembangan tentu dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan suatu bidang organisasi. Namun, tidak banyak individu atau organisasi yang menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi secara lantang dan berani.


Faktor perubahan dalam suatu organisasi dapat terjadi karna 2 faktor, yaitu :

  1. Faktor Internal
  2. Faktor Eksternal

  • Faktor internal : Merupakan suatu faktor yang segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi tersebut yang bersangkutan.
  • Faktor eksternal :Merupakan segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.

PROSES PERUBAHAN PADA ORGANISASI
Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkah - langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi.

Langkah tersebut terdiri dari :
  • Mengadakan pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh dari pada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya, dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkebangan, dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat mempelanjar kegiatan, perkembangan, dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan - kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
  • Mengadakan identifikasi : yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
  • Menetapkan perubahan : Sebelum langkah - langkah perubahan di ambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan  organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
  • Menentukan strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar - benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
  • Melakukan evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatf.





CIRI - CIRi PENGEMBANGAN ORGANISASI


Berikut adalah pengembangan organisasi yang efektif, memiliki ciri - ciri sebagai berikut :


  • Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
  • Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
  • Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  • Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  • Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
  • Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

METODE PENGEMBANG ORGANISASI

Terdapat 2 macam metode dalam metode pengembangan organisasi :

1. METODE PENGEMBANGAN PERILAKU

  • Program Geradi Manajemen, Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan   latihan pengembangan kelompok.
  • Pembinaan Tim, Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik   untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di   antara kelompok kerja.
  • Perencanaan Kehidupan, Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan   orang orang memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan   aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
  • Pelatihan Kepekaan, Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang   mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
2. METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
  • Manajemen Berdasarkan Sasaran/Manajemen By  Objective (MBO), Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap   orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
  • Sistem 4, Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas untuk   mengembangkan karakteristik desain organik dalam suatu   organisasi.
  • Teknologi Desain Maps(Multivariate Analysis), Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg   dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu

Sumber :
http://tkampus.blogspot.com/2012/01/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
http://rosdianya.wordpress.com/2011/12/20/ciri-ciri-pengembangan-organisasi/
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/19/metode-pengembangan-organisasi/
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/faktor-faktor-perubahan-organisasi/

Sabtu, 29 Desember 2012

Proses Organisasi

PROSES MEMPENGARUHI

Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
  • Orang yang mempengaruhi (0)
  • Metode mempengaruhi (→)
  • Orang yang dipengaruhi (p)

Jadi proses mempengaruhi : 0 → p

Berikut metode mempengaruhi :

  • Kekuatan fisik
  • Penggunaan sanksi (positif/negatif)
  • Keahlian
  • Kharisma (daya tarik)

Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan :
  • Antara perseorangan
  • Kelompok dengan seseorang
  • Seseorang dengan kelompok


Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh :
  • Analisis French-Raven
  • Analisis Etzioni
  • Analisis Nisbel


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan dari seseorang tidak datang secara tiba - tiba, tetapi melainkan melalui suaru proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang iyu sendiri dapat dilimpahkan. Pengambilan keputusan oleh seseorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan operasional pemecahan masalah. proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :

*. Tipe - Tipe Keputusan manajemen

  • Keputusan - keputusan perseorangan dan strategi.
  • Keputusan - keputusan pribadi dan strategi.
  • Keputusan - keputusan dasar dan rutin.

*. Model - model Pengambilan Keputusan
  • Relationalitas keputusan.
  • Model - model perilaku pengambilan keputusan.

*. Tenik Pengambilan Keputusan
  • Teknik - teknik kreatif : Brainstroming dan Synectics.
  • Teknik - teknik partisipatif.
  • Teknik - teknik pengambilan keputusan modern : Teknik delphi, Tknik kelompok nominal.

*. Konsep Pengambilan Keputusan
  • Identifikasi dan diagnosis masalah.
  • Pengumpulan dan analisis data yang relevan.
  • Pengembangan dan evaluasi alternatif.
  • Pemilihan alternatif terbaik.
  • Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil - hasil.
Sementara itu adapun tahapan - tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :

  • Tetapkan masalah.
  • Identifikasi kriteria keputusan.
  • alokasikan bobot pada kriteria.
  • Kembangkan alternatif.
  • Evaluasi alternatif.
  • Pilih alternatif terbaik.

Sumber : 
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/proses-mempengaruhi/
http://noviananuryan.wordpress.com/2012/10/12/model-proses-pengambilan-keputusan-dengan-contoh-kasus/

Jumat, 28 Desember 2012

Konflik Organisasi

PENGERTIAN KONFLIK
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Jika dilihat definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat sehingga konflik tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalkan.


JENIS DAN SUMBER KONFLIK
Ada beberapa jenis konflik dalam kehidupan berorganisasi :
  • Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
  • Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan oleh perbedaan- perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan. 
  • Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti seorang individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma- norma kelompok. 
  • Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok. 
  • Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.


Beberapa Sumber Penyebab Terjadinya Konflik :
  • Perbedaan individu yang didasari oleh perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan, karena setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda, sehingga dalam menilai sesuatu tentu memiliki penilaian yang berbeda-beda.
  • Perbedaan kebudayaan, sehingga membentuk pribadi yang berbeda rang dari kebudayaan berbeda, misalnya orang jawa dengan orang papua yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan kepribadian yang berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat mempersatukan, akan berakibat timbulnya konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok manusia, merupakan mahkluk yang unik karena satu dengan yang lain relative berbeda. Berbeda pendirian, pemikiran, perilaku, kebiasaan, dsb. Dari perbedaan itu tentu timbul perbedaan kepentingan yang latar belakangnya juga berbeda. Misalnya mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap hutan sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan fauna. Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya  jumlah areal persawahan atau perkebunan. Bagi para pengusaha kayu tentu ini menjadi komoditas yang menguntungkan. Dari kasus ini ada pihak – pihak yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan, sehingga dapat berakibat timbulnya konflik.
  • Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, merupakan suatu hal yang wajar didalam kehidupan bermasyarakat. Tetapi perubahan yang sangat cepat akan memicu timbulnya konflik. Misalnya masyarakat pedesaan yang secara umum matapencariannya bertani yang hidupnya bergotong-royong dengan jadwal waktu yang relative tidak mengikat, kemudian tumbuh suatu industry dengan waktu yang relative cepat dengan kebiasaan cenderung individualis, disiplin kerja dan waktu kerja ditentukan, yang secara umum mengubah nilai-nilai masyarakat desa tadi, tentu  akan menimbulkan konflik berupa penolakan diadakannya industri di wilayah itu.

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut adalah cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi  :
  • Rujuk, merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih baik demi kepentingan bersama pula.
  • Persuasi mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
  • Tawar-menawar, Suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
  • Pemecahan masalah terpadu, usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
  • Penarikan diri, cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
  • Pemaksaan dan penekanan cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang  yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.

MOTIVASI DAN MOTIVASI TEORI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan0kepada bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan.

Content Theory
Content theory berkaitan dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc, Gregor, Herzberg, Atkinson dan McCelland.
  • Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu : 
  1. faali (fisiologis)
  2. Keamanan, keselamatan dan perlindungan
  3. Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
  4. Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
  5. Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
  • Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
  • Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
  1. Prestasi (achievement)
  2. Pengakuan (recognition)
  3. Tanggung Jawab (responsibility)
  4. Kemajuan (advancement)
  5. Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
  6. Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
  • Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
  1. prestasi (achievement)
  2. Kekuasaan (power)
  3. Afiliasi (pertalian)
  • Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
  • Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi.
  • Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.

Sumber :
http://kodokoala.blogspot.com/2012/11/penjelasan-tentang-motivasi-teori-teori.html
http://www.slideshare.net/HafisAkbar/pengertian-konflik-dan-definisinya-serta-faktor-penyebabnya
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/jenis-dan-sumber-konflik/
http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/strategi-penyelesaian-konflik.html

Rabu, 26 Desember 2012

Organisasi

TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik. Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut :

1. Piramida Mendatar(flat), mempunyai ciri-ciri diantaranya :
  • Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
  • jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
  • Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik


Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

3. Tipe Kerucut, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
  • Rentang kendali sempit.
  • Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah.
  • Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
  • Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk - bentuk organisasi yaitu :
  • Bentuk organisasi staff.
  • Bentuk organisasi lini.
  • Bentuk organisasi fungsional.
  • Bentuk organisasi fungsional dan lini.
  • Bentuk organisasi fungsional dan staff.
  • Bentuk organisasi lini dan staff.

STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.

Macam-macam Skema Organisasi, Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
  • Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah.
  • Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan.
  • Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar.
  • Skema Organisasi Lingkaran.
  • Skema Organisasi Gambar.

Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
  • Skema Organisasi Fungsional menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
  • Skema Organisasi Jabatan menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
  • Skema Organisasi Nama menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
  • Skema Organisasi Nama dan Jabatan menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
  • Skema Organisasi Struktur menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

Berdasarkan proses pembentukannya :
  • Organisasi Formal, Organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan tertentu diatur dengan ketentuan-ketentuan formal baik dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga, kegiatan atau hubungan yang terjadi adalah hubungan jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan tertulis.
  • Organisasi Informal, Terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan tidak jelas, anggaran dasar serta anggaran rumah tangga tidak ada, hubungan terjalin secara pribadi berdasarkan Kaitan Hubungan dengan Pemerintah.
  • Organisasi Resmi, Organisasi yang di bentuk dengan pemerintah dan atau harus terdaftar dalam lembaran Negara.
  • Organisasi Tidak Resmi, Organisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar dalam lembaran Negara.

Berdasarkan Skalanya :
  • Organisasi besar.
  • Organisasi sedang.
  • Organisasi kecil.

Berdasarkan tujuannya :
  • Organisasi Sosial, Organisasi yang tujuan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi.
  • Organisasi Perusahaan, Organisasi yang didirikan dengan tujuan komersil atau mencari keuntungan.

Berdasarkan bagan organisasi :
  • Segitiga Vertikal.
  • Segitiga Horosontal.
  • Kerucut Vertikal Horisontal.
  • Lingkaran.
  • Setengah lingkaran.
  • Oval.

Sumber :
http://rosdianya.wordpress.com/2011/12/16/struktur-atau-skema-organisasi/
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/23/tbo/

Selasa, 25 Desember 2012

Macam -Macam Organisasi Dari segi tujuan

ORGANISASI NIAGA
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Organisasi sosial bisa di katakan adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Macam-macam organisasi niaga
1.   Perseroan Terbatas (PT).
  • Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
  • Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
  • Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2.   Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
  • CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
  • CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
  • CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.

3.   Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.

4.   Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Adapun jenis-jenis koperasi antara lain:
  • Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
  • Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
  • Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
  • Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
  • Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

5.   Kartel
Kartel adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel identitas masing-masing perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel adalah kartel daerah (pembagian daerah pemasaran), kartel produksi (penentuan luas produksi), kartel kondisi (pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba), dan kartel harga (penentuan harga minimal).
Contoh dari praktik monopoli dan persaingan usaha, kesepakatan dalam penetapan dan kenaikan harga, serta pembagian pasar :
Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
  • Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing.
  • Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang.
  • Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka.
  • Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat.
  • Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang.

Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

  • Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan.Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinya.
  • Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah.
  • Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing-masing proyek.
  • Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek.
  • Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi.
  • Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi.

Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
  • Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek.
  • Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai.
  • Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional.
  • Ada keterlibatan stakeholder yang kuat.
  • Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”.
  • Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan.

6.     Fa (firma),
Firma adalah sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan bersama untuk memperluas usahanya. Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu.
Adapun ciri – ciri umum dari firma adalah sebagai berikut :
  • Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
  • Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
  • Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
  • Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
  • Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
  • Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
  • Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
  • Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
  • Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
  • Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
  • Mudah memperoleh kredit usaha.

7.     Trust
Trust merupakan organisasi yang sengaja dibentuk untuk menghindari kerugian-kerugian dan meningkatkan keuntungan. Trust adalah penggabungan dua unit usaha menjadi satu dan masing-masing unit usaha kehilangan identitasnya. Beberapa perusahaan yang telah melebur akan melahirkan perusahaan baru yang lebih besar. Seluruh kekayaan perusahaan lama dipindahkan keperusahaan baru. Trust dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas modal yang ditanamkan. Karena itu trust merupakan salah satu jenis perseroan.

Contoh organisasi trust di Indonesia adalah terbentuknya Bank Mandiri yang merupakan gabungan dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bank Pembangunan Indonesia.


Ciri-ciri organisasi trust itu sendiri adalah :

  • Adanya komponen ( atasan dan bawahan).
  • Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
  • Adanya tujuan.
  • Adanya sasaran.
  • Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
  • Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

ORGANISASI SOSIAL
Organisasi sosial adalah perkumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat dalam bentuk perkumpulan sosial baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Organisasi sosial ini berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk membangun bangsa dan negara agar menjadi lebih baik lagi.

Ciri - ciri organisasi sosial yaitu :
  • Rumusan batasan - batasan operasional dari suatu organisasi jelas.
  • Menetapkan para anggotanya secara formal
  • Memiliki identitas yang jelas

ORGANISASI REGIONAL DAN INTERNASIONAL

Organisasi regional adalah organisasi yang ruang lingkupnya lebih luas, namun hanya wilayah - wilayah negara tertentu saja yang terlibat didalam organisasi ini. Berbeda dengan organisasi internasional, organisasi ini memiliki ruang lingkup lebih besar dari pada organisasi regional, organisasi internasional wilayah yang terlibat didalamnya mencakup seluruh dunia. 


Sumber :
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/organisasi-niaga/
http://nezz33.blogspot.com/2010/05/organisasi-sosial.html
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/organisasi-internasional-dan-regional/