Minggu, 14 April 2013

Pengambilan keputusan dalam organisasi

1. Definisi dan dasar pengambilan keputusan

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 

    Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations. 

Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis. Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dasar Pengambilan Keputusan

*. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
A. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
B. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

*. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

*. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

*. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
    Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

*. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
    Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

2. Jenis - jenis keputusan organisasi

Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus  dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan  didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.

Pengambilan keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern
Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.


3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut: 
- hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
- setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
- setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
- pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
- pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
- diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
- setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul
- setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.

* Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

* Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

* Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

* Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

* Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

* Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu. 


4. Implikasi manajerial

Implikasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti sebab oleh sebab itu implikasi manajerial di bidang pengambilan keputusan akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan karena semua pengamblan keputusan harus didasari dengan pemikiran yang matang ditambah dengan manajemen pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang lebih matang dan berguna untuk kedepannya.


Sumber : 

Bekerja sama dalam team (kelompok)

1. Pengertian dan karakteristik kelompok


Pengertian komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Adapun karakteristik kelompok itu sendiri yaitu :
- Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
- Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
- Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
- Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
- Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

2. Tahapan pembentukan kelompok

Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.


3. Kekuatan team work

Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut. Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah team work yang baik, adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut :
- Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
- Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
- Filosofi teamwork: ‘Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa'.
- Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus disingkirkan.
- Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
- Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
- Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
- Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
- Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
- Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
- Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemutusan kerjasama.
- Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
- Ingatlah selalu bahwa: ‘Teamwork makes the dream work’.

Teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang maksimal, tentu karena kerja keras tim yang didukung oleh superman-superman sebagai anggota tim sehingga bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang hebat, ide-ide yang super, bisa memberikan hasil yang maksimal dan luar biasa dalam superteam tersebut. Sekiranya seperti itulah pengertian tentang teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik dalam lingkup lingkungan kerja dan dalam lingkup saat kita bermasyarakat.

4. Implikasi Manajerial

Implikasi Manajerial : untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah perusahaan memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapatberkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.




Sumber : 


Mengembangkan kemampuan dalam hal komunikasi

1. Pengertian dan Arti penting komunikasi

Komunikasi berasal dari kata “Communicare” (bahasa latin) yang artinya memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa inggris disebut Communication yang artinya pertukaran informasi konsep, ide, perasaan antara dua atau lebih.

Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar informasi, ide, dsb. Menurut Ensiklopedia, komunikasi adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta dari satu pihak dalam suatu organisasi. Jadi sebenarnya komunikasi itu adalah proses pernyataan antar manusia, pernyataan manusia disini dinamakan pesan (message), dan orang yg menyampaikan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yg menerima pernyataan pesan (message) disebut komunikan (communicator). Adapun isi pesan yg disampaikan komunikator itu adalah pikiran atau perasaan, serta lambing dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.

Arti penting komunikasi dalam suatu perusahaan sangat penting bagi para wirausahawan untuk mendapatkan sukses didalam bisnis. Jika tidak dapat berkomunikasi, maka tidak mungkin bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh kesempatan berbisnis baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara mengembangkan usahanya. Jadi komunikasi di dalam suatu perusahaan sangat amat penting untuk membangun suatu minat kita dalam mengembangkan tujuan yg kita punya, dengan kita sudah punya modal berani dalam berkomunikasi, kita dapat di pakai dalam bisnis-bisnis perusahaan. Dengan kita sudah terlatih komunikasi dengan orang-orang banyak, maka kita sudah punya modal untuk mencapai tujuan yg kita inginkan.

Komunikasi sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di perusahaan saja, di rumah maupun dimana pun kita berada pasti kita melakukan komunikasi. setiap orang dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tentunya menggunakan komunikasi, misalnya, seseorang yg membeli barang akan melakukan proses komunikasi, pembeli menyampaikan keinginan kepada penjual, dan penjual memahami maksud/keinginan pembeli, sehingga terjadi transaksi jualbeli. Dalam hal seperti ini telah terjadi proses komunikasi. komunikasi hanya dapat terjadi bila ada orang yg menyampaikan pesan/disebut dengan komunikator dan yg menerima pesan, serta adanya isi pesan yg hendak di sampaikan.


2. Jenis dan Proses Komunikasi

Adapun jenis komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha, ada dua macam :
A. Komunikasi tulisan
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambing, huruf, misalnya jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf atau abjad, dsb.

B. Komunikasi lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, seperti diskusi, ceramah, dsb .

Proses komunikasi terjadi bila unsur-unsur komunikasi melakukan proses komunikasi. proses komunikasi adalah berlangsungnya komunikasi yg dilakukan oleh komunikan dan komunikator, komunikator menyampaikan pesan/keinginan kepada komunikan yg mempengaruhi sehingga komunikan menyampaikan tanggapan.

Komunikator ----> Pesan ----> Komunikan ----> umpan balik ----> komunikator


Komponen dan media komunikasi

a. komponen komunikasi
- komponen pengirim berita(komunikator)
- komponen penerima(komunikan)
- berita/pesan
- alat/media yg digunakan

b. media komunikasi
- media eksternal
- media internal

Beberapa hal agar dapat berbicara secara efektif :
- Pembicaraan harus logis dan di uraikan secara otomatis
- Tidak bertele-tele
- Tidak memakan waktu yg lama
- Menggunakan alat/media
- Menggunakan bahasa yg jelas

3. Komunikasi yang efektif 

Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
A. Kejelasan, hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
B. Ketepatan, ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
C. Konteks, atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
D. Alur, bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
E. Budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)

4. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah, sbb :
1. Komunikasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menyampaikan warta dari seseorang kepada orang lain dalam usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Komunikasi adalah suatu proses dalam memberitahukan keterangan –keterangan mengenai buah pikiran yg saling diperlukan.
3. Komunikasi adalah proses penyampaian keterangan dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Berkomunikasi itu sendiri mengandung proses pemberitahuan, mendengarkan, dan memahami secara terus-menerus dengan menggunakan lambing-lambang tertentu. Berkomunikasi yg berlangsung secara timbal balik dan terus menerus dapat menciptakan saling pengertian dan akan bermanfaat dalam setiap kesempatan berwirausaha untuk mencapai tujuan.
Ada tiga aspek yg perlu diperhatikan oleh setiap wirausahawan, diantaranya :
- Berkomunikasi harus di pandang secara proses
- Berkomunikasi harus menyangkut manusia dan bukan manusia
- Berkomunikasi harus menyangkut informasi

Adapun syarat-syarat berkomunikasi  :
- Pesan yg disampaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.
- Pesan yg disampaikan harus di rancang terlebih dahulu dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yg dimaksud.
- Pesan yg disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yg disesuaikan dengan pengalaman yg sama antara yg member pesan dan orang yg menerima pesan, sehingga sama-sama mengerti.
- Pesan yg disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunujukan suatu jalan untuk memperoleh keinginan yg layak.


Sumber :