Rabu, 30 November 2011

Pertentangan pertentangan sosial

PERTENTANGAN PERTENTANGAN SOSIAL


Konsep tentang masalah sosial
   Secara sederhana, konsep masalah sosial seringkali dikaitkan dengan masalah yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan komunitas.Apapun masalah itu jika berada dalam kehidupan suatu komunitas akan selalu dikaitkan sebagai masalah sosial. Benarkah ? jika di tinjau dari dimensi sosiologi sebagai sebuah ilmu sosial yang selama ini sering menganalisis, mensintesis, dan juga menprogonis berbagai masalah sosial, pernyataan itu salah. Dalam prespektif sosiologi, tidak semua masalah yang timbul atau berkembang dalam kehidupan suatu komunitas adalah masalah sosial. Istilah sosial ini tidaklah identik dengan komunitas, namun hanya menunjukan bahwa masalah itu berkaitan dengan tata interaksi, interelasi, dan interdepensiantar anggota komunitas. dengan kata lain, istilah sosial dalam masalah sosial menunjukan bahwa masalah itu berkaitan dengan perilaku masyarakat.
   Oleh karena itu, jika ditinjau dari teoritik, ada banyak faktor penyebab terhadap tumbuh atau berkembangnya suatu masalah sosial. Secara umum, faktor penyebab itu meliputi faktor struktural, yaitu pola - pola hubungan antar individu dalam kehidupan komunitas dan faktor kultural, yaitu nila - nilai yang tumbuh atau erkembang dalam kehidupan komunitas. adanya perubahan kedua faktor itulah, yang selama ini diteorikan sebagai sebagai faktor penyebab utama munculnya masalah sosial. Logika teoritisnya adalah ketika terjadi perubahan pola - pola hubungan sosial atau perubahan nilai -nilai sosial, maka sebagian anggota kumintas akan ada yang sangat siap, cukup siap dan sama sekali tidak siap dalam menerima perubahan itu. Kesiapan atau ketidaksiapan itulah yang kemudian menyebabkan perbedaan mereka dalam melakukan adaptasi dalam lingkungan sosialnya. Jika mereka yang tidak siap menerima perubahan itu justru sebagian besar (mayoritas) anggota komunitas, maka muncullah masalah sosial itu. Kata kuncinya dalam konteks ini adalah adaptasi sosial yang dilakukan individu. 


Golongan -Golongan Yang Berbeda Dan Integrasi sosial
   Masyarakat indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang tersiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan negara indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan - jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek - aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu suku bangsa dan kebudayaan, agama, bahasa, nasional indonesia.
   Masalah besar yang dihadapi indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda - beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal - hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi :

  1. Tuntunan penguasaan atas wilayah - wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara indonesia asli dengan keturunan (tionghoa, arab).
  3. Agama, sentimen agama dapat digerakan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
  4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
   Integrasi sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur - unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain :
  • Anggota masyarakat merasakan bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka.
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  • Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten.
   Intergrasi internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapata dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain :
  1. Perbedaan ideologi.
  2. Kondisi masyarakat yang majemuk.
  3. Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh.
  4. Pertumbuhan partai politik
   Adapun upaya - upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan - kesenjangan itu, antara lain :
  • mempertebal keyakinan seluruh warga negara indonesia terhadap ideologi nasional.
  • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi.
  • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
  • Membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.

1 komentar: