PENGERTIAN KONFLIK
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
MOTIVASI DAN MOTIVASI TEORI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jika dilihat definisi secara sosiologis, konflik senantiasa ada
dalam kehidupan masyarakat sehingga konflik tidak dapat dihilangkan tetapi
hanya dapat diminimalkan.
JENIS DAN SUMBER KONFLIK
Ada beberapa jenis konflik dalam kehidupan berorganisasi :
- Konflik dalam diri individu,
yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai
permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan
untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
- Konflik antar individu dalam
organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan oleh perbedaan- perbedaan
kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan
seperti antara manajer dan bawahan.
- Konflik antar individu dan
kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk
keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti seorang
individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar
norma- norma kelompok.
- Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan kepentingan antar
kelompok.
- Konflik antar organisasi, yang
timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian
suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk
baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya
yang lebih efisien.
Beberapa Sumber Penyebab
Terjadinya Konflik :
- Perbedaan
individu yang didasari oleh perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan,
karena setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda,
sehingga dalam menilai sesuatu tentu memiliki penilaian yang berbeda-beda.
- Perbedaan
kebudayaan, sehingga membentuk pribadi yang berbeda rang dari
kebudayaan berbeda, misalnya orang jawa dengan orang papua yang memiliki
budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan kepribadian yang
berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat mempersatukan,
akan berakibat timbulnya konflik.
- Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok manusia, merupakan mahkluk yang
unik karena satu dengan yang lain relative berbeda. Berbeda pendirian,
pemikiran, perilaku, kebiasaan, dsb. Dari perbedaan itu tentu timbul
perbedaan kepentingan yang latar belakangnya juga berbeda. Misalnya
mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap hutan
sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan
fauna. Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya jumlah
areal persawahan atau perkebunan. Bagi para pengusaha kayu tentu ini
menjadi komoditas yang menguntungkan. Dari kasus ini ada pihak – pihak
yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan, sehingga dapat
berakibat timbulnya konflik.
- Perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, merupakan suatu hal
yang wajar didalam kehidupan bermasyarakat. Tetapi perubahan yang sangat
cepat akan memicu timbulnya konflik. Misalnya masyarakat pedesaan yang
secara umum matapencariannya bertani yang hidupnya bergotong-royong dengan
jadwal waktu yang relative tidak mengikat, kemudian tumbuh suatu industry
dengan waktu yang relative cepat dengan kebiasaan cenderung individualis,
disiplin kerja dan waktu kerja ditentukan, yang secara umum mengubah
nilai-nilai masyarakat desa tadi, tentu akan menimbulkan konflik
berupa penolakan diadakannya industri di wilayah itu.
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada
kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu
juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut
adalah cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi :
- Rujuk,
merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih
baik demi kepentingan bersama pula.
- Persuasi mengubah
posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan
bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan
konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
- Tawar-menawar, Suatu
penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan
mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
- Pemecahan
masalah terpadu, usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan
kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan
kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling
percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan
keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
- Penarikan
diri, cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang
bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik.
Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada
hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi
satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan
konflik.
- Pemaksaan
dan penekanan cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak
lain untuk menyerah. cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang
berkonflik memiliki wewenang yang lebih tinggi dari pihak lainnya.
Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang
akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
MOTIVASI DAN MOTIVASI TEORI
Motivasi merupakan
kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan
merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan
sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal
tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan
motivasi (dorongan0kepada bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan
yang diberikan.
Content Theory
Content theory berkaitan
dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc, Gregor, Herzberg, Atkinson dan
McCelland.
- Teori Hierarki Kebutuhan,
menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan,
yaitu :
- faali (fisiologis)
- Keamanan, keselamatan dan
perlindungan
- Sosial, kasih saying, rasa
dimiliki
- Penghargaan, rasa hormat
internal seperti harga diri, prestasi
- Aktualisasi-diri, dorongan
untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang
pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami
sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
- Teori X dan Y , teori yang
dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang
jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang
mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang
lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
- Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- Prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pkerjaan itu sendiri ( the work
itself)
- Kemungkinan berkembang (the
possibility of growth)
- Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)
- Teori Harapan – Victor Vroom,
teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu
pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu
dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori
pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan
tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu
penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong
ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau
promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
- Teori Keadilan, teori motivasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan
untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk
mendapat tukaran imbalan dari organisasi.
- Reinforcement theory, Teori ini
tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya
teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu
mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.
Sumber :
http://kodokoala.blogspot.com/2012/11/penjelasan-tentang-motivasi-teori-teori.html
http://www.slideshare.net/HafisAkbar/pengertian-konflik-dan-definisinya-serta-faktor-penyebabnya
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/jenis-dan-sumber-konflik/
http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/strategi-penyelesaian-konflik.html
http://kodokoala.blogspot.com/2012/11/penjelasan-tentang-motivasi-teori-teori.html
http://www.slideshare.net/HafisAkbar/pengertian-konflik-dan-definisinya-serta-faktor-penyebabnya
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/17/jenis-dan-sumber-konflik/
http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/strategi-penyelesaian-konflik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar